Faktanya untuk melakukan tracking user behavior melalui third-party data cukuplah sulit. Hal ini disebabkan 71.6% users menolak untuk di track user behavior nya terlebih lagi cookies akan dihilangkan dari sistem. Kendala ini berdampak pada performance dari marketing campaign yang dilakukan, seperti contoh conversion rate ads dari Google, Meta dan platform lain turun sekitar 20%. Oleh karena itu brand perlu mempertimbangkan membangun first-party data sebagai big data yang bisa dimanfaatkan untuk strategi marketing. Di sinilah peran Google Analytics.
Memanfaatkan GA4 untuk Me-manage First-Data Party
Google analytics adalah sebuah tools gratis yang disediakan oleh google untuk memantau traffic bahkan kenaikan followers dalam website maupun social networks yang terhubung dengan google marketing platform.
Google Analytics 4 menjadi pilihan untuk brand untuk membangun pool first-party data. Mengingat 80% orang-orang menggunakan search engine untuk mencari informasi, sehingga secara tidak langsung crawling data dari GA4 memiliki akurasi yang tinggi.
Kelebihan Google Analytics 4 dari Versi Sebelumnya
Google analytics 4 yang diumumkan pada tahun 2020 memiliki beberapa kelebihan dari pada versi sebelumnya. Dibawah ini adalah beberapa ulasan kelebihan Google Analytics 4 yang perlu diketahui.
[BACA JUGA: Picu Interaksi Audiens dengan Iklan Digital Rich Media Banner]
Integrasi Data dari Berbagai Platform
Berbeda dengan versi sebelumnya, google analytics 4 kini mampu mengkombinasi dua data stream dari website dan dari App melalui Firebase, sehingga big data yang diterima lebih lengkap dan akurat. Sehingga marketer mampu memahami bagaimana perilaku user dengan brand secara mendalam.
Google Analytics 4 atau yang dikenal sebagai GA 4 ini menggunakan 3 jenis user yang berbeda ketika tracking perilaku interaksi user dalam website atau APP. 3 jenis user tersebut adalah User ID, Google Signal, dan Device ID.
- Analisis Prediktif Berdasarkan AI (H2)
Kelebihan lain dari google analytics 4 adalah menyediakan analisis berbasis AI, sehingga memudahkan kelanjutan strategi marketing. Sistem AI bisa memprediksi 7 hari kedepan untuk first-time customer potensial, customer potential, hingga customer yang diprediksi akan hilang dari list. Analisa prediksi audiens tersebut bisa digunakan dengan akun Google Ads untuk proses remarketing.
- Powerful Data Visualization
GA 4 memiliki bentuk report yang fleksibel sehingga memudahkan menganalisa data untuk strategi marketing kedepannya. Bahkan marketeer bisa mengkombinasikan indikator dan dimensi data di platform GA 4 untuk analisis lebih lanjut.
- Free Upgrade Big Query
Berbeda dengan versi sebelumnya, GA4 memiliki kelebihan free upgrade untuk Big Query. BigQuery merupakan big data warehouse yang dikeluarkan oleh Google dengan ukuran penyimpanan hingga terabyte dan termasuk low-cost data warehouse untuk analitik.
Walaupun data di GA4 hanya disimpan selama 14 bulan, tetapi data yang dikumpulkan oleh GA4 yang disimpan di database BigQuery akan disimpan secara permanen dan menjadi first-party milik brand.
Bagaimana Google Analytics Membantu Strategi Marketing?
GA 4 tidak hanya berfokus pada kuantitas (jumlah klik), tetapi juga pada kualitas (tahap kerja interaktif) dan konversi (pendapatan dibagi jumlah transaksi). Dengan analisis yang sangat mendalam, pastinya membantu membuat keputusan strategi marketing yang lebih efektif dalam menilai kualitas desain web, iklan serta marketing campaign.
Akan tetapi dalam pengaplikasian user tracking behavior dari Google Analytics 4 dibutuhkan data scientist dan IT engineer yang expert dalam restrukturisasi data. Untuk itu, cacaFly Metrodata Indonesia salah satu leading digital marketing agency yang berbasis data bisa membantu kebutuhan behavior segment untuk Anda. Untuk konsultasi lebih lanjut bisa menghubungi [email protected] atau kunjungi situs kami di cacaflymetrodata.com.
Reference:
