Memanfaatkan Artificial Intelligence (AI) dalam Memilih Influencers

Influencer marketing

Dengan berkembangnya marketing technology (Martech) dengan teknologi Artificial Intelligence (AI), kini memilih dan memilah influencers jadi semakin mudah serta menghemat waktu.

Mengintip Populasi Digital di Indonesia

Pada awal 2024, DataReportal menemukan bahwa ada 353.3 juta koneksi internet pada perangkat yang aktif di Indonesia, yang sama banyaknya dengan 126.8% dari total populasi masyarakat Indonesia. DataReportal juga melaporkan bahwa ada 185.3 juta pengguna internet dengan 139 juta di antaranya adalah pengguna media sosial. Hal ini berarti terdapat 49.9% dari total populasi Indonesia, yang menggunakan media sosial.


Sumber: DataReportal

62% Konsumen Membeli karena Influencer

Dengan banyaknya pengguna media sosial di Indonesia, strategi pemasaran influencer menjadi opsi yang menarik, yang juga terbukti dari data yang didapatkan melalui Statista, yang menunjukkan bahwa terdapat 62% konsumen Indonesia di online, terpengaruh oleh rekomendasi influencer sebelum memutuskan untuk melakukan pembelian.

Sumber: Statista

Kecepatan pertumbuhan media sosial dan pertumbuhan penggunaan internet di Indonesia telah memengaruhi banyak peneliti mencoba untuk mencari tahu tentang fenomena tersebut. Pada 2021, Afifah, et al. menemukan bahwa electronic words-of-mouth (dalam bentuk ulasan daring) memilik efek positif terhadap brand image. Para peneliti juga mengatakan bahwa influencer memiliki dampak pada peningkatan konsumsi dari suatu merek melalui kepercayaan yang terbangun.

Untuk mempromosikan produk secara lebih efektif, influencer perlu untuk menyampaikan informasi dari produknya dengan cara yang menarik. Pada penelitiannya juga ditemukan bahwa e-WOM dan pemasaran influencer memiliki dampak positif dan signifikan pada brand image.

Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa influencer dan e-WOM telah memainkan peran yang penting dalam brand image. Selain itu, penelitian dari Kwiatek, et al. (2021) juga menemukan bahwa e-WOM saat ini lebih efektif dibandingkan words-of-mouth tradisional bagi konsumen yang mencari rekomendasi secara daring.

Influencer Dapat Membangun Brand Trust

Tidak hanya brand image, dampak dari influencers endorsement juga memiliki dampak pada brand trust. Meskipun, influencer endorsement tidak memiliki dampak secara langsung terhadap minat pembelian, brand trust telah terbukti memiliki dampak signifikan terhadap minat pembelian (Firman, et al., 2021). Terdapat satu hal yang perlu diperhatikan oleh para pemilik merek saat melakukan endorsement, yaitu kredibilitas dan kepercayaan dari influencer yang akan diajak berkolaborasi.

Setelah itu, pemilik merek juga perlu memerhatikan tentang ulasan produknya, karena informasi buruk tentang suatu produk dapat berdampak secara negatif terhadap perilaku konsumen. Artinya, ulasan negative juga memiliki dampak dalam potensi penurunan pembelian di masa yang akan datang.

Strategi Pemasaran Influencer Memakan Waktu dan Rumit untuk Dilakukan

Penelitian menemukan bahwa kredibilitas suatu selebriti juga berperan penting dalam membangun brand trust dan meningkatkan kecenderungan untuk konsumen melakukan pembelian. Pada saat yang bersamaan, tingkat kecerdasan serta keandalan seorang influencer juga dapat berdampak pada penjualan.  Akan tetapi, untuk daya Tarik influencer ternyata tidak memiliki dampak yang sama besarnya dengan dua nilai yang telah disebutkan sebelumnya. Hal ini membuktikan bahwa dampak pemasaran influencer cukup signifikan dalam meningkatkan brand trust dan brand image, dimana mampu juga berpengaruh dalam peningkatan minat pembelian.

Inilah alasan mengapa pemilik merek harus berhati-hati dalam memilih influencer yang ingin diajak bekerjasama. Padahal, kita juga mengetahui bahwa proses pemilihan influencer ini cukup memakan waktu dan prosesnya juga rumit, dimana pemilik merek sebaiknya menghindari influencer yang dinilai tidak kredibel untuk menghindari penurunan pada kepercayaan konsumen.

Influencer Matching Persona Berdampak Pada Penjualan

Pemasaran influencer, terutama di Indonesia, merupakan suatu strategi komunikasi pemasaran yang populer. Salah satu klien CacaFly Metrodata Indonesia, suatu merek fast-moving-consumer-goods (FMCG), berkolaborasi dengan 40 micro-influencers. Kampanye ini telah berdampak pada peningkatan penjualan pada masa kampanye tersebut.

Hal tersebut memungkinkan karena merek tersebut telah memilih influencer yang tepat dengan target pengikutnya juga yang sesuai dengan produknya, dimana hal ini juga dibuktikan melalui penelitian yang dilakukan Mammadi (2021), dimana dikatakan bahwa memilih influencer yang memiliki pengikut yang sesuai dengan target pasar dan strategi komunikasi perusahaan merupakan hal yang penting.

Bagaimana Kita Memanfaatkan AI dalam Campaign?

Berdasarkan evaluasi dari tantangan yang dihadapi CacaFly Metrodata Indonesia pada strategi tersebut, CacaFly Metrodata Indonesia percaya bahwa membangun suatu AI yang dapat membantu hal ini dapat membantu para pemasar. Pada 2024, CacaFly Metrodata Indonesia berkomitmen untuk membangun suatu alat AI untuk membantu pemasar untuk mendata influencer berdasarkan dari satu influencer persona, yang disebut dengan “KOL Partners.”

Tujuan utama dari alat ini adalah untuk mempersingkat waktu yang dibutuhkan oleh pemasar dalam mencari influencer yang tepat bagi kampanye mereka. Mencari influencer, terutama micro-nano influencer, merupakan hal yang sulit dan rumit.

Selain itu, mengevaluasi performa masing-masing influencer pada media sosial juga cukup banyak memakan waktu. Sehingga, menggunakan alat ini, pemasar dapat mempersingkat waktunya dengan hanya memberikan satu influencer persona, memasukkan link atau username dari influencer tersebut, kemudian pemasar bisa mendapatkan suatu daftar berisikan lebih dari 25 influencer dari industri yang sama. Pemasar juga dapat mencari performa influencer-nya tersebut hanya dalam satu klik. Tidak hanya itu, KOL Partners juga dapat membantu pemasar untuk ‘mengintip’ pada 5 konten terbaik dari influencer tersebut.

Figure 1. KOL Partners Platform  

Kesimpulan

Dalam era digital yang telah berkembang, pemasar perlu untuk bersiap dalam menghadapi lingkungan yang sangat cepat. Meningkatkan brand trust dan juga image dapat membantu merek untuk meningkatkan penjualan. Dalam membangun brand image dan trust, pemasar dapat berkolaborasi dengan influencer yang kredibel untuk mempromosikan produknya dalam cara yang efektif. Pada lingkungan dunia pemasaran yang serba cepat, pemasar perlu untuk mengikuti kecepatannya, dimana alat yang berbasis AI menjadi satu hal penting untuk digunakan saat ini. Alat AI dapat membantu pemasar dalam mempersingkat waktu pekerjaan, sehingga mereka dapat mengikuti kecepatan dari marketing technology.

Seperti disebutkan pada penelitian Haleem, et al. (2022), AI memiliki potensi yang besar dalam pemasaran. Seperti pada pemasaran digital, ditemukan bahwa AI juga memiliki dampak yang massif pada pemasaran digital. Suatu hal yang menjadikan penggunaan AI penting adalah, kecepatannya dalam memproses data yang sangat banyak. Tidak hanya mempercepat, penggunaan AI pada marketing technology juga dapat menguntungkan merek untuk meminimalisir kesalahan manusia dan membuat suatu automation tool yang bisa mempermudah pekerjaan para pemasar.


References

  • Afifah, L. I., Worang, F. G., & Arie, F. V. (2022). The influences of E-Wom of reference group and instagram influencer toward Wardah and Maybelline brand image. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 10(1), 143-151.
  • Firman, A., Ilyas, G., Reza, H., Lestari, S., & Putra, A. (2021). The mediating role of Customer Trust on the relationships of celebrity endorsement and E-WOM to Instagram purchase intention. Jurnal Minds: Manajemen Ide Dan Inspirasi, 8(1), 107. https://doi.org/10.24252/minds.v8i1.20594
  • Grewal, D., Hulland, J., Kopalle, P. K., & Karahanna, E. (2019). The Future of Technology and Marketing: A Multidisciplinary Perspective. Journal of the Academy of Marketing Science, 48(1), 1–8. https://doi.org/10.1007/s11747-019-00711-4
  • Kemeç, U. and, & Yüksel Hale Fulya. (2021). The Relationships among Influencer Credibility, Brand Trust, and Purchase Intention: The Case of Instagram. In Tüketici ve Tüketim Araştırmaları Dergisi= Journal of Consumer and Consumption Research (Vol. 13, Issue 1). Kemp, S. (2024, February 20).
  • Digital 2024: Indonesia – DataReportal – global digital insights. DataReportal. https://datareportal.com/reports/digital-2024-indonesia Kwiatek, P., Baltezarević, R., &
  • Papakonstantinidis, S. (2021). The impact of credibility of influencers recommendations on social media on consumers behavior towards brands. Informatologia, 54(3–4), 181–196. https://doi.org/10.32914/i.54.3-4.5
  • Mammadli, G. (2021). The role of Brand Trust in the impact of Social Media Influencers on purchase intention. SSRN Electronic Journal. https://doi.org/10.2139/ssrn.3834011 Panigoro, E., Taslaud, G., & Harab. (2024, January 7).
  • Influencer marketing in Indonesia in 2024. INSG.CO. https://www.insg.co/en/influencer-marketing-indonesia/ Wolff, H. N. (2024, March 28). Topic: Social media in Indonesia. Statista. https://www.statista.com/topics/8306/social-media-in-indonesia/#topicOverview

Tentang Kami

CMI menyediakan solusi online dan offline berbasis data lengkap kepada pelanggan, dengan menargetkan audiens Anda untuk memperoleh pesan yang sesuai pada setiap tahapan penting perjalanannya sebagai konsumen. 

Tim kami memiliki pengalaman dan keahlian pemasaran digital untuk mengenali dengan baik apa yang diinginkan oleh konsumen Anda dan menyampaikan pesan yang tepat kepada mereka pada saat yang tepat.

Terbaru