Dengan lagi menanjaknya popularitas TikTok dan meningkatnya jumlah pengguna TikTok, pasti para pegiat bisnis lagi memutar otak bagaimana memindahkan atau menambah baru tangan pemasaran mereka di cabang yang baru ini. Jenis bisnis di TikTok pun beragam, bahkan untuk CPG (consumer product goods) bisa langsung berjualan layaknya marketplace. Namun, karena umurnya yang masih muda, masih banyak yang meraba-raba bagaimana cara mengolah akun TikTok untuk bisnis mereka. Pekan lalu, tepatnya tanggal 27 Juli 2023, cacaFly Metrodata Indonesia mengadakan kelas workshop mengenai tema ini, dipimpin oleh rekan kita Natasha Setiadinata, TikTok Specialist. Bagi yang tidak ikut, kamu bisa baca rangkumannya di artikel ini. Daging banget, baca sampai habis ya!
[BACA JUGA: CERITA SUKSES SALAH SATU KLIEN KITA, PT IGA]
Pertimbangan sebelum nyemplung: Apakah tepat untuk bisnismu?
Sebelum terlanjur basah dengan kerepotan mengurus akun TikTok untuk bisnis kamu, ada beberapa pertimbangan yang sebaiknya kamu tanyakan ke dirimu sendiri dan tim marketing bisnismu. Yang paling penting, apakah akun TikTok tepat untuk bisnisku? Apakah usaha, waktu dan budget yang dikeluarkan untuk mengolah akun TikTok ini sepadan dengan apa yang imbas yang dirasakan? Atau sebaiknya mengalokasikan budget tersebut untuk usaha lain yang sudah lebih efektif dan menunggu waktu yang tepat untuk menaikkan skala bisnis? Di poin ini Natasha menekankan pentingnya efisiensi dan kecocokan TikTok untuk bentuk bisnis kamu. Jangan dipaksakan untuk ikut ombak TikTok kalau sumber daya atau modalnya belum ada.
Wait, tapi kenapa TikTok?
Betul, pertanyaan ini juga patut kamu tanyakan sebelum jor-joran membuat aset marketing di TikTok untuk bisnis kamu. Kenapa TikTok? TikTok sebagai platform distribusi konten, bisa membuat pesebaran konten lebih merata, ketimbang tetangganya, Meta. Dengan begini, akun TikTok yang masih kecil pun bisa menjangkau banyak orang apabila nilai dari kontennya banyak disukai orang. Selain itu, TikTok yang notabene adalah platform social commerce, membuat perjalanan audiens dari kesadaran merek hingga keputusan membeli jadi lebih dekat. Setelah mengetahui poin-poin ini, kamu bisa refleksikan dengan kebutuhan bisnismu, apakah ini menjawab kesulitan bisnismu? Atau hanya sekedar kebutuhan tersier?
Apa saja kesulitannya dalam mengolah TikTok untuk Bisnis?
Tidak hanya di TikTok, namun halangan terbesarnya adalah blok kreatif atau sering merasa buntu dalam membuat konten. Algoritma TikTok menyukai akun yang rajin mengunggah konten dalam frekuensi tertentu. Semakin rajin, semakin disukai. Karena kondisi ini, banyak yang merasa mereka di dalam tekanan untuk terus menerus membuat konten yang menarik. Inilah yang dapat menyebabkan creator menemukan blok kreatifitas. Untuk mengantisipasi masalah ini, Natasha menyarankan beberapa hal, yaitu:
- Perhatikan sekitar. Banyak kejadian di luar sana yang terlihat biasa. Namun, hal-hal yang biasa ini adalah yang relevan untuk para audiens kamu. Jadikan hal ini inspirasi dalam menggaet perhatian mereka.
- Lihat yang sedang viral / tren. Sering melihat social media juga membantu kamu untuk tetap up-to-date dengan apa yang sedang viral dan dibicarakan banyak orang. Kamu bisa memanfaatkan momentum ini untuk mendapatkan views.
- Lihat kompetitor. Salah satu cara paling mudah adalah dengan mengawasi kompetitor. Kita tidak menyarankan untuk menjiplak atau meniru ya, hanya sekedar menjadikan konten mereka inspirasi atau dorongan kreatif.
Apa lagi yang penting dalam mengolah TikTok untuk bisnis?
Banyak orang dengan persepsi “Langsung push aja dengan budget iklan di TikTok, pasti langsung FYP”. Padahal belum tentu seperti itu kenyataannya. Banyak hal-hal penting lainnya yang harus diutamakan sebelum kamu menjalankan iklan di TikTok untuk bisnis kamu. Di antaranya adalah:
- Ide yang unik dan segar. Orang-orang yang datang ke TikTok utamanya mencari hiburan. Jadikan mindset ini untuk mencari tema-tema yang relevan dan bermanfaat bagi audiens kamu. Jangan cuma jualan aja isinya!
- Eksekusi penceriteraan yang menarik. Kalaupun mau berjualan, usahakan cara membungkus jualan tersebut dengan cerita yang bisa dicerna dan diterima dengan baik oleh para audiens. Dengan begini, audiens bisa berempati dengan apa yang brand kamu mau sampaikan.
- Konsistensi. Meskipun dengan ide yang matang, eksekusi yang menarik, tapi konsistensimu masih kurang, TikTok juga kurang suka mendistribusikan kontenmu kemana-mana. Mulai dengan perlahan, lalu tingkatkan per pekan atau per bulan. Temukan juga ritme yang sesuai dengan operasional bisnismu.
- Jangan tergoda dengan kompetisi. Meskipun kita bilang “Intip konten kompetitor”, tapi bukan berarti kamu juga harus nafsu mengikuti gaya jualan mereka. Tetap jadilah brandmu yang sebenarnya tanpa harus perang harga apalagi perang gimmick. Pada akhirnya, brand kamu akan menemukan audiensnya.
Tenang aja, kalau kamu merasa belum bisa menangani ini semua sendiri, kita siap temani kamu di setiap tahapnya, mulai dari brainstorming ide, produksi konten, bantu upload, analisis performa serta beriklan di TikTok. Tinggal email aja!
Seru banget ya workshop kali ini? Kalau kamu mau ikutan workshop kita juga bisa, kontak kami di [email protected].